Biografi Syaikh Al-Azhar Ketiga Puluh Tiga: Syaikh Abdul Majid Salim

[Biografi Syaikh al-Azhar]
Syaikh al-Azhar ketiga puluh tiga: Syaikh Abdul Majid Salim (1882-1954 M)

Beliau lahir di desa Mayt Syahalah, Propinsi Manufiyah pada 13 Oktober 1882 M. beliau lahir dari keluarga mulia yang dihormati masyarakat. Seperti umumnya anak-anak waktu itu, beliau menghafalkan al-Qur’an sejak kecil. Setelah cukup menguasai dasar-dasar ilmu agama, beliau berangkat ke Kairo untuk menimba ilmu di al-Azhar.

Beliau dikenal sebagai murid yang cerdas dan menguasai berbagai cabang ilmu agama. Selain itu beliau juga mendalami ilmu filsafat, sehingga kelak beliau dijuluki sebagai titisan Ibnu Sina, seorang filsuf Arab yang terkenal.

Syaikh Muhammad Abduh adalah guru beliau yang utama. Beliau mulazamah dengan gurunya itu selama kurang lebih lima tahun, menimba ilmu balaghoh, tafsir, mantiq dan filsafat. Beliau berguru ilmu seni perdebatan dan ilmu analogi kepada Syaikh Hasan al-Thawil. Adapun dalam ilmu fikih beliau menimbanya kepada Syaikh Ahmad Abu Khathwah.

Syaikh Abdul Majid Salim menyelesaikan program doktoralnya di al-Azhar pada tahun 1908 M dengan predikat sempurna. Setelah itu beliau didaulat untuk mengajar fikih dan ushul fikih di madrasah Al-Qadha al-Syar’i. Kemudian beliau menjadi Qadhi, dilanjutkan dengan menjadi Mufti.

Pada tanggal 26 Dzulhijjah 1369 H. bertepatan dengan bulan Oktober 1950 M. Syaikh Abdul Majid Salim diangkat menjadi Syaikh al-Azhar. Pada saat itu Mesir sedang dilanda musibah besar. Raja Faruq dan para punggawanya dzalimnya luar biasa. Dia menjadi alat penjajah Inggris di Mesir dan bertindak sekehendak hati serta mengumbar syahwat semaunya.

Meskipun keadaan Mesir sedang kacau, Syaikh Abdul Majid Salim tetap berusaha sekuat tenaga memimpin al-Azhar. Beliau melanjutkan pembaruan di tubuh al-Azhar dan melakukan langkah-langkah penting, seperti:
- Meninjau ulang kitab-kitab yang menjadi kurikulum al-Azhar, dan menyisakan yang kitab yang masih relevan.
- Menggalakkan budaya pembaharuan dan aktif menulis dengan imbalan hadiah menarik. Bagi para ulama, beliau menggalakkan riset masalah-masalah yang aktual.
- Menyiapkan generasi muda al-Azhar yang kuat untuk mengemban risalah al-Azhar, karena umat Islam telah menanti pengabdian mereka.
- Mengirimkan delegasi al-Azhar ke Eropa untuk belajar di berbagai perguruan tinggi di sana dan juga mempelajari kebudayaannya.
- Mendirikan perpustakan al-Azhar dan percetakan besar.

Beliau adalah seorang pemimpin yang berani menyuarakan kebenaran. Ketika Raja Faruq bermaksud mengurangi anggaran belanja al-Azhar, beliau berkata, “Raja Faruq, kamu di sini bakhil, tapi di sana menghamburkan anggaran!” Maksudnya, Raja Faruq di satu sisi hendak mengurangi anggaran al-Azhar tapi di sisi lain menghamburkan anggaran di universitas lain.

Demikian juga ketika Raja Faruq pergi ke pulau Capri di Italia untuk berfoya-foya, Syaikh Abdul Majid Salim berkata, “Raja Faruq, kamu di sini bakhil, tapi di sana berfoya-foya!” Raja Faruq sangat marah mendengar ucapan beliau, dan mencopot beliau dari jabatan Syaikh al-Azhar pada tanggal 4 September 1951 M. Namun kemudian beliau diangkat lagi menjadi Syaikh al-Azhar pada 10 Februari 1952 M. ketika Raja Faruq menyadari kesalahannya.

Pada revolusi Juli, Syaikh Abdul Majid Salim mengundurkan diri dari jabatan Syaikh al-Azhar untuk kedua kalinya, yaitu pada tanggal 17 September 1952 M. Meskipun pihak penguasa membujuk beliau untuk kembali memimpin al-Azhar namun beliau menolaknya dengan keras.

Amal baik Syaikh Abdul Majid Salim tidak bisa dilupakan oleh umat Islam. Beliau berusaha keras melakukan pendekatan antar madzhab dan mengajak umat Islam untuk melawan musuh, salah satunya adalah melalui tulisan-tulisan beliau. Di antara karya-karya beliau adalah:
1. Ayyuhal muslimun, tsiqu bi anfusikum
2. Khawatir hawla al-ta’assub wa majarat al-gharbi
3. Al-Qath’iyyat wa al-dzanniyat

Setelah tidak menjabat sebagai Syaikh al-Azhar, aktifitas keseharian beliau adalah di masjid al-Azhar, hingga beliau wafat pada hari Kamis 17 Oktober 1954 M. Semoga Allah mengumpulkan beliau bersama para Nabi dan orang-orang shaleh di suga-Nya yang terindah. Amin.

Sumber: al-Azhar al-Syarif fi dhaui sirati a’lamihi al-ajilla, karya Dr. Abdullah Salamah Nasr dan sumber-sumber yang lain.
My Libraries

Jasa Design Website Aceh

My Libraries

Jasa Design Website Aceh

To Top