Dinasti Rothschild dan Kekejaman Zionisme (Bag. 3)
Dikutip langsung dari buku “The Synagogue of Satan” karya Andrew C. Hitchcock
“Tidak sia-sia orang Yahudi telah tertarik kepada Jurnalisme.
Di tangan mereka, jurnalisme menjadi senjata kuat
yang sangat cocok untuk kebutuhan mereka
demi perang kelangsungan hidup mereka”. (Haim Nachman Bialik)
Di tangan mereka, jurnalisme menjadi senjata kuat
yang sangat cocok untuk kebutuhan mereka
demi perang kelangsungan hidup mereka”. (Haim Nachman Bialik)
Dinasti Rothschild di Eropa
1694: Bank of England
didirikan dengan nama yang menipu. Nama itu menipu karena bank yang
dikendalikan oleh Pemerintah Inggris tersebut adalah institusi swasta
yang didirikan oleh orang-orang Yahudi.
1698: Selama 4 tahun
berikutnya, kendali Yahudi terhadap asupan uang Inggris melejit,
sehingga utang pemerintah kepada Bank of England berubah dari yang
awalnya sebesar 1.250.000 Pounsterling menjadi 16.000.000 Poundsterling
hanya dalam 4 tahun. Kenaikannya sebesar 1.280 %.
1785: Pemerintah
Bavaria (Bavaria diidentikkan dengan Jerman, karena terletak di sebelah
Tenggara Jerman dengan penduduknya yang sangat padat) mencabut “Illuminati”
dan menutup semua kelompok lokal Grand Orient di Bavaria, setelah
ditemukan sebuah buku yang ditulis oleh Xavier Zwack, rekan Adam
Weishaupt (seorang kepercayaan Mayer Amscgel Rothschild untuk
menciptakan Illuminati) tentang Revolusi Perancis.
1789: Rencana “Illuminati”
untuk Revolusi Perancis berhasil dan berakhir pada tahun 1793. Akibat
tidak pedulinya Eropa terhadap peringatan Pemerintah Bavaria. Revolusi
Perancis adalah mimpi para bankir pusat, karena Revolusi akan menetapkan
ketentuan baru dan meluluskan hukum-hukum baru yang akan melarang
Gereja Roma untuk memungut pajak dan mencopot hak gereja untuk bebas
dari pungutan pajak.
1798: Nathan Mayer
Rothschild (anak keempat Mayer Amschel Rothschild) ketika berusia 21
tahun meninggalkan Frankfurt menuju Inggris. Dengan banyak uang yang
diberikan oleh ayahnya, dia membangun sebuah rumah perbankan di London.
1810: Sir Francis
Baring dan Abraham Goldsmid meninggal. Dengan kejadian ini, Nathan Mayer
Rothschild menjadi satu-satunya bankir besar di Inggris. Pada tahun
yang sama, Salomon Mayer Rothschild (anak ketiga Mayer Amschel
Rothschild) pergi ke Vienna, Austria, dan mendirikan bank M. Von
Rothschild und Söhne.
1812: Jacob (James)
Mayer Rothschild (anak terakhir Mayer Amschel Rothschild) pergi ke
Paris, Perancis, untuk mendirikan Bank de Rothschild Frères.
1815:
Lima pria Rothschild bersaudara bekerja untuk memasok emas kepada
tentara Wellington (lewat Nathan di Inggris) dan tentara Napoleon (lewat
Jacob di Perancis), dan memulai kebijakan mereka untuk mendanai kedua
pihak dalam perang. Tidak jadi soal negara mana yang kalah perang,
karena pinjaman diberikan dengan jaminan bahwa pihak yang menang akan
menguangkan utang-utang pihak yang kalah.
Dalam perang ini juga, Keluarga
Rothschild menggunakan bank-bank yang telah mereka sebarkan di seluruh
Eropa untuk membangun jaringan layanan pos. Cuma kurir-kurir Rothschild
yang diizinkan melewati blokade Inggris dan Perancis.
Salah satu kurir Rothschild, seorang
pria bernama Rothworth setelah tahu bahwa Inggris memenangkan perang
Waterloo, pergi ke channel mengantarkan berita ini kepada Nathan Mayer
Rothschild. Nathan kemudian memasuki bursa saham dan memerintahkan semua
pekerjanya untuk menjual konsul (sekarang dikenal dengan istilah
obligasi). Para pedagang lain panik, mengira Inggris kalah perang, dan
mulai menjual konsul mereka dengan kalut.
Akhirnya, nilai konsul-konsul anjlok.
Saat itu, Nathan Mayer Rothschild diam-diam memerintahkan para
pekerjanya untuk membeli semua konsul yang bisa mereka dapatkan.
Ketika pada kenyataannya Inggris
memenangi perang, konsul-konsul itu meroket tinggi, yang membuat Nathan
mendapatkan laba 20 banding 1 terhadap investasinya. Kepemilikin
obligasi atau konsul ini memberi Keluarga Rothschild kendali penuh atas
ekonomi Inggris, sehingga memaksa Inggris membangun sebuah Bank of
England baru di bawah kendali Nathan Mayer Rothschild.
Fakta yang unik, Nathan secara
terang-terangan menyombongkan diri bahwa dalam 17 tahun keberadaannya di
Inggris, dia telah meningkatkan saham awalnya sebesar 20.000
Poundsterling yang diberikan oleh ayahnya sebanyak 2.500 kali menjadi
50.000.000 Poundsterling.
Pada akhir abad ini, periode masa yang dikenal sebagai “Zaman Rothschild”, yang diperkirakan menguasai lebih dari setengah kekayaan dunia.
Namun ada yang tidak berjalan seperti
yang diinginkan oleh Keluarga Rothschild, yaitu Konggres Wina yang
dimulai pada September 1814 dan diakhiri pada Juni 1815. Konggres Wina
ini diadakan agar Keluarga Rothschild dapat menciptakan sebuah bentuk
pemerintahan dunia. Namun rencana mereka gagal ketika Tsar Alexander I
Rusia, salah satu kekuatan besar yang tidak takluk pada bank sentral
Rothschild, menolak menerima gagasan pemerintahan dunia.
Karena berang, Nathan Mayer Rothschild
bersumpah bahwa suatu hari dia atau keturunannya akan menghancurkan
seluruh keluarga dan keturunan Tsar Alexander I.
1818: Menyusul Perancis
yang menjamin pinjaman besar pada 1817 untuk membantu membangun ulang
setelah kekalahan besar mereka di Waterloo, utusan-utusan Rothschild
membeli sejumlah besar obligasi Pemerintah Perancis yang menyebabkan
nilainya meningkat.
Pada 5 November, mereka melimpahkan
semua obligasi itu ke pasar terbuka sehingga nilainya terperosok dan
Perancis secara keseluruhan terjerumus dalam kepanikan financial.
Keluarga Rothschild lalu melangkah masuk dan mengambil kendali asupan
uang Perancis dengan cara yang sama mereka memanipulasi bursa saham
Inggris 6 tahun sebelumnya.
1821: Kalmann (Carl)
Mayer Rothschild (anak ketujuh Mayer Amschel Rothschild) dikirim ke
Napoli, Italia. Di sana dia melakukan banyak bisnis dengan Vatikan, dan
Paus Gregory XVI lalu menganugerahinya gelar “The Order of st. George”. Sehingga pada tahun 1823, Keluarga Rothschild mengambil alih pelaksanaan keuangan Gereja Katolik di seluruh dunia.
1835: Keluarga
Rothschild memperoleh hak ke tambang-tambang air raksa Almadén di
Spanyol. Pada masa itu Almadén adalah pertambangan terbesar di dunia.
Karena air raksa merupakan komponen vital dalam menyempurnakan emas dan
perak. Ini membuat Keluarga Rothschild hampir memonopoli dunia. Sebagai
akibat dari akuisisi ini, N. M. Rothschild and Sons kemudian akan mulai
menyempurnakan emas dan perak untuk Royal Mint, Bank of England dan
banyak pelanggan internasional lainnya.
1844:
Salomon Mayer Rothschild membeli pertambangan batu bara gabungan
Vitkovice dan perusahaan perapian Blast Austro-Hungaria yang kemudian
menjadi salah satu dari sepuluh besar firma industri global.
1848: Seorang Yahudi Ashkenazi, Karl Marx (seorang Yahudi Kripto, nama aslinya Moses Mordechai Levy), menerbitkan “The Communist Manifesto”.
Menariknya, bersamaan dengan dia mengerjakan ini, Karl Ritter dari
Frankfurt University sedang menulis antitesis yang berikutnya menjadi
dasar bagi “Nietzscheanisme” oleh Freidrich Wilhelm Nietzsche. “Nietzscheanisme” ini kemudian berkembang menjadi fasisme dan nazisme dan akan digunakan untuk menggerakkan perang dunia pertama dan kedua.
Max, Ritter dan Nietzsche semua didanai
dan diperintah oleh Keluarga Rothschild. Gagasan dibalik skema ini
adalah orang-orang yang memimpin keseluruhan konspirasi ini bisa
menggunakan perbedaan-perbedaan dan ideologi-ideologi tersebut untuk
membelah faksi-faksi ras manusia agar saling berperang. Pada dasarnya,
ini rencana yang sama dengan yang diajukan oleh Adam Weishaupt pada
1776.
1849: Gutle Schnaper, isteri Mayer Amschel Rothschild meninggal. Sebelum kematiannya, ia berkata:
“Kalau anak-anak lelakiku tidak ingin ada perang, maka tidak akan ada perang”.
1850: dimulainya
konstruksi pada rumah-rumah Manor Metmore di Inggris dan Ferrières di
Perancis. Lebih banyak manor (rumah bangsawan) Keluarga Rothschild akan
menyusul di seluruh dunia, semua berisi karya-karya seni mereka yang tak
ternilai harganya.
Kekayaan Jacob (James) Mayer Rothschild
di Perancis dikatakan bernilai 600 juta franc, yang berarti 150 juta
franc lebih banyak dari semua bankir di Perancis jika digabungkan
sekaligus.
1858: Lionel de
Rothdchild (anak pertama dari Nathan Mayer Rothschild dari pernikahannya
dengan Hannah Barent Cohent, puteri dari seorang pedagang London yang
kaya raya, lahir pada tahun 1808) menjadi orang Yahudi pertama yang
menjadi anggota parlemen Inggris.
1865: Nathaniel de Rothschild (juga anak Nathan Mayer Rothschild) menjadi anggota parlemen untuk Aylesbury di Buckinghamshire.
1868: Pada tanggal 15
November, Jacob (James) Mayer Rothschild meninggal, tidak lama setelah
membeli Château Lafite, salah satu dari 4 lahan anggur besar utama di
Perancis.
1873: Tambang tembaga
Rio Tinto di Spanyol di beli oleh sebuah kelompok pemilik modal asing,
termasuk Keluarga Rothschild. Tambang ini adalah sumber tembaga terbesar
Eropa.
1886: Bank Rothschild
Perancis, de Rothschild Frères memperoleh banyak ladang minyak Rusia dan
membentuk perusahaan Caspian and Black Sea Petroleum yang segera
menjadi produsen minyak terbesar kedua di dunia.
1897:
Keluarga Rothschild mengadakan Konggres Zionis Dunia. Zionisme adalah
konspirasi untuk menundukkan seluruh dunia ke sebuah pemerintahan dunia
yang dikendalikan oleh Yahudi, dan khususnya, oleh Keluarga Rothschild.
Pertemuan pertama diselenggarakan di Basel, Swiss, pada 29 Agustus 1897.
Pertemuan ini diketuai oleh seorang Yahudi Ashkenazi, Theodor Herzl.
Herzl lalu terpilih sebagai Presiden Organisasi Zionis Dunia yang mengadopsi “Heksagram Merah Rothschild” sebagai bendera zionis yang 51 tahun kemudian menjadi bendera Israel.
Di konferensi ini, Chaim Weizmann, yang nanti menjadi kepalanya, menyatakan:
“Tidak ada orang Yahudi Inggris,
Yahudi Perancis, Yahudi Jerman atau Yahudi Amerika. Hanya ada orang
Yahudi yang tinggal di Inggris, Perancis, Jerman atau Amerika”.
1903: Pada bulan
Agustus, pada Konggres Zionis Dunia ke-6 di Basel, Swiss,
diselenggarakan diskusi mengenai tawaran dari Inggris yang menawarkan
Uganda sebagai basis negara zionis Yahudi masa depan. Orang-orang Yahudi
mengajukan keberatan bahwa mereka menginginkan Palestina.
1905: Sekelompok
Rothschild yang didukung oleh orang-orang Yahudi Zionis dipimpin oleh
Georgi Apollonovich Gapon berusaha menggulingkan Tsar Rusia di dalam
sebuah kudeta komunis. Mereka gagal dan terpaksa kabur dari Rusia hanya
untuk diberikan perlindungan di Jerman.
1914: Dimulainya Perang
Dunia I. Dalam perang ini, Keluarga Rothschild Jerman meminjamkan uang
kepada Jerman, Keluarga Rothschild Inggris meminjamkan uang kepada
Inggris dan Keluarga Rothschild Perancis meminjamkan uang kepada
Perancis. Lebih jauh lagi, Keluarga Rothschild menguasai kantor berita
Eropa, Wolff (didirikan pada tahun 1849) di Jerman, Reuters (didirikan
pada tahun 1851) di Inggris dan Havas (didirikan pada tahun 1835) di
Perancis,
Keluarga Rothschild menggunakan Wolff untuk memanipulasi rakyat Jerman agar bersemangat untuk berperang.
1915: Satu tahun
berikutnya, pemerintahan Islam Ottoman Turki digulingkan oleh para
sosialis Yahudi Masonis yang dengan menipu menyebut diri mereka “Young Turks (Pemuda Turki)”.
Penting untuk dicatat, gerakan Pemuda Turki ini terdiri dari Yahudi
keturunan Balkan, seperti Tallat, Enver, Behaeddin Shakir, Jemal dan
Nazim.
Akibat revolusi ini, orang yang akan
dikenal sebagai Mustafa Kemal Attaturk, seorang Yahudi Kripto Alkoholis,
akan menanjak ke kursi diktator Turki. Bahkan beberapa petinggi dalam
pemerintahan sekuler Kemal ternyata dipenuhi oleh kalangan Yahudi.
1917: Keluarga
Rothschild memerintahkan orang-orang faksi Bolsheviks Yahudi yang mereka
kendalikan untuk mengeksekusi Tsar Nicholas II dan seluruh keluarganya.
Meski Sang Tsar telah turun tahta pada 2 Maret tahun tersebut. Ini
sebagai bentuk untuk memperoleh kendali atas Rusia dan sebagai
pembalasan terhadap Tsar Alexander I yang memblokir rencana pemerintahan
dunia mereka pada tahun 1815 di Konggres Wina. Dan Tsar Alexander II
yang memihak Presiden Abraham Lincoln pada tahun 1864.
Sangat penting bagi mereka untuk
membantai seluruh keluarga termasuk wanita dan anak-anak, demi memenuhi
janji yang dibuat oleh Nathan Mayer Rothschild pada tahun 1815. Tindakan
ini merupakan sebuah pertunjukan kekuatan dan tantangan orang-orang
Yahudi kepada seluruh dunia.
1918: Koresponden
London Times untuk Rusia, Robert Wilson, memperlihatkan sebuah meja yang
menunjukkan struktur etnis 284 Commissar (Kepala Departemen
Pemerintahan Rusia, terutama kelompok militer) di pemerintahan Rusia
komunis baru. Para Commissar ini termasuk: 2 negro, 13 Rusia, 15 China,
22 Armenia, dan lebih dari 300 orang Yahudi. Di antara orang-orang
Yahudi itu, 264 orang telah datang ke Rusia dari Amerika Serikat sejak
jatuhnya pemerintahan kekaisaran Rusia.
1919: Seorang Yahudi
bernama Karl Liebknecht dan seorang Yahudi Sephardis Rosa Luxemburg
terbunuh saat berusaha memimpin kudeta komunis lainnya yang didanai oleh
Rothschild juga. Kali ini kudeta itu dilaksanakan di Berlin, Jerman.
Pada tahun ini juga, orang-orang
Bolsheviks Yahudi yang didanai oleh Rothschild, dalam sejarah, membantai
60 juta orang Kristen dan non-Yahudi. Tidak heran Aleksandr
Solzhenitsyn dalam karyanya, Gulag Archipelago, vol. 2, menguatkan bahwa
orang-orang Yahudi menciptakan dan mengendalikan sistem perkemahan
terpusat Soviet teratas. Di dalam perkemahan tersebut, 10 juta orang
Kristen dan non-Yahudi meninggal. Pada halaman 79 dari buku ini bahkan
dia menyebutkan orang-orang yang mengatur perkemahan ini adalah mesin
pembunuh terbesar dalam sejarah dunia. Mereka adalah Aron Solts, Yakov
Rappoport, Lazar Kogan, Matvei Berman, Genrikh Yagoda, dan Naftaly
Frenkel. Keenam-enamnya adalah orang Yahudi.
Pada tahun itu pula, N. M. Rothschild
and Sons diberikan peran permanen untuk mengubah harga emas dunia secara
harian. Ini terjadi di kantor-kantor City of London, secara harian
selama 1.100 jam, di ruangan yang sama, sampai tahun 2004.
1924:
Josef Stalin, seorang Georgia, menjadi Premier of Soviet Union. Nama
aslinya adalah Djugashvili yang terjemahannya dari bahasa Georgia adalah “Putera Yahudi”. Dalam bahasa Georgia, Shvili berarti “Putera Dari” dan Djuga berarti “Yahudi”.
Stalin juga punya 3 isteri dalam hidupnya, yaitu Ekaterina Svanidze,
Kadya Allevijah dan Rosa Kaganovich yang semuanya adalah orang Yahudi.
Menariknya, Stalin meluluskan hukum selama kepemimpinannya yang membuat
siapa pun yang terbukti bersalah atas anti-semit dihukum mati.
1926: N. M. Rothschild
and Sons mendanai kembali Underground Electric Railways Company of
London Ltd. (Perusahaan Rel Listrik Bawah Tanah London) yang
berkepentingan mengendalikan seluruh sistem transportasi bawah tanah
London.
1930: Tiga puluh tahun setelah Konggres Zionis Dunia Pertama diadakan di Basel, Swiss, “Bank Dunia” Rothschild pertama yaitu “Bank of International Settlement – BIS (Bank untuk Pembayaran Internasional)” didirikan di tempat yang sama yaitu Basel, Swiss.
Bank ini didirikan oleh Charles G. Dawes
(utusan Rothschild dan Wakil Presiden di bawah Presiden Calvin Coolidge
dari 1925 sampai 1929), Owen D. Young (utusan Rothschild, pendiri RCA –
Radio Corporation of America, 1919 dan Ketua General Electric dari 1922
sampai 1939, dan Hjalmar Schacht dari Jerman (pendiri Reichsbank).
BIS disebut oleh para bankir sebagai “Bank sentralnya bank-bank sentral”.
Berdasarkan sudut pandang masa kini, mengingat bahwa IMF dan Bank Dunia
berurusan dengan pemerintahan-pemerintahan, BIS hanya berurusan dengan
bank-bank sentral. Semua pertemuannya diadakan secara rahasia dan
melibatkan para bankir sentral dari seluruh dunia. Contohnya adalah
mantan Kepala Federal Reserve atau Bank Cadangan Negara, Alan Greenspan,
akan pergi ke markas BIS di Basel, Swiss, 10 kali dalam setahun
untuk-untuk pertemuan-pertemuan privat tersebut.
Sumber: primeidea.wordpress.com