Biografi George Soros
Terlahir dengan nama Lengkap György
Schwartz atau dunia lebih mengenalnya dengan George Soros. George Soros
(Shorosh) dilahirkan pada tanggal 12 Agustus 1930 di Budapest,
Hungaria. Ia juga dikenal sebagai György Schwartz seorang spekulan
keuangan, investor saham, dermawan dan seorang aktivis politik di
Amerika. Ia adalah seorang kapitalis radikal, pelaku bisnis keuangan
dan ekonomi, penanam modal saham, dan aktivis politik yang
berkebangsaan Amerika Serikat. George Soros adalah seorang Yahudi dan
pernah dipenjarakan sewaktu saat Perang Dunia I.
Pernahkah Anda mengira bahwa satu orang
saja cukup untuk membuat geger Bank Sentral Inggris di London. Anak
dari seorang mantan tahanan perang dunia I ini sanggup untuk
mengguncangkan Bank Sentral Inggris.
Pria berkebangsaan Yahudi Kelahiran
Hungaria ini banyak mengalami pahit getirnya kekejaman Nazi, pendudukan
Sovyet dan terlunta-luntanya hidup di London, yang membentuk
kepribadiannya seperti sekarang ini. Tahun 1947 meninggalkan Hungaria
menuju London. Disini dia mengenyam pendidikan di London School of
Economics. Pada saat itulah dia berkenalan secara langsung dengan
filsuf Karl Popper, yang menulis buku berjudul ”The Open Society and
Its Enemies.” Pada usia mendekati 50 tahun kekayaan George Soros
mendekati US $ 100 juta, sepertiganya merupakan kekayaan pribadi. Suatu
jumlah yang lebih dari cukup untuk kehidupan keluarga Soros. Dari sini
mulai berpikir, apa yang akan dilakukan. Akhirnya diputuskan membentuk
Open Society Institute dengan tujuan memajukan masyarakat tertutup;
menjadikan masyarakat terbuka lebih mampu bertahan hidup; mempromosikan
mode berpikir kritis.
Dengan yayasannya itu Soros membantu
negara-negara (bekas) satelit Uni Sovyet di Eropa Timur berdiri serta
negara-negara lain di Asia dan Amerika Latin Beberapa berhasil tetapi
ada juga yang gagal. Terakhir adalah ketika dia berkampanye untuk
menentang pemilihan kembali Presiden George W. Bush tahun 2004. Seperti
diakuinya, peranannya yang bagaikan seorang negarawan tanpa negara ini
karena pada dirinya terdapat tiga hal. Pertama mempunyai kemampuan
dalam hal mengembangkan kerangka konseptual, kedua peletak
keyakinan-keyakinan etis dan politis yang teguh dan ketiga karena
mempunyai banyak uang.
Selain sebagai pendiri lembaga Soros
Fund Management dan Open Society Institute dan juga menjabat sebagai
Direktur Utama dari lembaga Council on Foreign Relations, dia juga
banyak memberi bantuan pada Partai Solidaritas Buruh di Polandia,
Lembaga Kemanusiaan Charter 77 di Cekoslovakia (sekarang Rep. Ceko),
dan kontribusi aktif pada suatu partai politik di Uni Soviet yang
sangat berpengaruh. Dana dan organisasi dari lembaga Georgia’s Rose
Revolution(lembaga ini disebut-sebut sebagai lembaga terbesar dari
lembaga yang pernah didirikan) yang didirikannya juga berjalan dengan
baik. Di Amerika Serikat ia juga dikenal sebagai penyumbang dana
terbesar sejak era Presiden George W. Bush gagal dan terpilih kembali
menjadi Presiden AS.
Perusahaan-perusahaannya di Indonesia
antara lain, di Asia, George Soros terkenal akan tindakannya yang
mengguncang dan menyebabkan krisis ekonomi di Asia, beberapa negara yang
paling terkena dampaknya adalah Korea Selatan, Indonesia, dan
Thailand, yang menyebabkan mata uang ketiga negara tersebut menjadi
rendah bahkan sampai sekarang ini terasa efeknya (dollar Amerika
terhadap rupiah Indonesia dulu sekitar 2000-2400, sekarang 9000-9500).
Hong Kong, Malaysia, dan Filipina juga terpengaruh tapi tidak sebesar
tiga negara sebelumnya. Tiongkok, Taiwan, dan Singapura hampir tidak
terpengaruh. Jepang tidak terpengaruh banyak tapi mengalami kesulitan
ekonomi jangka panjang. Umumnya di negara-negara seperti Thailand dan
Indonesia, Soros dianggap lebih negatif sebagai kriminal ekonomi yang
membuat ketidakstabilan ekonomi Asia, karena dengan jumlah simpanan
uangnya yang besar mengguncang nilai mata uang Asia.
Sumber:
- id.wikipedia.org/wiki/George_Soros
- mt4trader.wordpress.com/category/biografi/